Jah.

 Dan, diantara dedaunan itu ? 

Kau memilih daun yang paling jauh. 

Daun, yang mulai layu. 

Kau mengenggam rapat-rapat daun itu. 

Agar tak kembali jatuh. 

Kau berbisik pada daun layu itu. 

Katamu, kau tak akan biarkan daun itu gugur sendirian. 

Kau akan menemani, setiap hembusan angin yang membawanya terbang.

Akan kau tuntun kembali, daun itu sampai ke fase kehidupan. 

Namun, na'as ? 

Hujan, membawa wanita itu pergi. 

Membuat seisi pohon, mulai bersemi.

Daun itu pun, perlahan mulai mati.

Karna stomata tidak berfungsi lagi. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

April.

Percakapan sunyi.

Komedi absurd jatuh di Surabaya.