Melalui hati rusak.

 Aku tak tahu harus berlari kemana lagi ? 

Ragamu lah salah satu tempatku pulang. 

Kau selalu mampu membuatku tumbuh. 

Kau adalah wanita terbaik, yang pernah menuntunku untuk berproses maju. 

Betapa bodohnya aku ! 

Yang melepaskanmu saat terjatuh.

Yang meninggalkanmu, karna ulah egoku.

Hampir setiap malam aku tersiksa oleh rindumu. 

Aku hanya mampu diam, dan menjadi pecundang !

Sampai detik ini aku masih terjebak di antara rasa kita.

Tawamu selalu menyapa diriku, hatimu selalu menanyakan bagaimana kabarku, atau hari-hariku ?

Sudahlah, aku memang pantas mendapatkan semua ini. 

Diriku yang keras kepala dan egois ini, memang perlu untuk mati suri.

Bukan maksudku, untuk menjauh, tapi ? 

Percayalah, ada beberapa hal yang membuatku tertampar oleh kebaikanmu di pagi hari ! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

April.

Percakapan sunyi.

Komedi absurd jatuh di Surabaya.