Nuansa bersamamu.
Pada hati yang kian rapuh.
Maaf jika sampai saat ini, kita masih menunggu.
Meski kerap kali kita terjatuh karna rindu.
Dan sesak karna pilu.
Aku harap logika tak akan pernah jenuh, karna harapan semu.
Aku tahu kita masih mampu.
Masih ada secercah harapan untukmu.
Ragamu tetap abadi dalam karya-karyaku.
"Teruntukmu, dan teruntukku.
Yang telah menyatu menjadi organ tubuh bernama hati.
Komentar
Posting Komentar